Tuesday, March 10, 2015

Indonesia Fashion Week: Sav Lavin (Review)


Jika ada yang ingin dikatakan Savira Lavinia lewat koleksinya kali ini mungkin adalah “ayo menggila dan terbang ke bulan,” well... it’s a joke but quite serious. Sepulang perjalanannya dari Jawa Tengah, sang creative director dari Sav Lavin ini begitu banyak menyerap ide-ide dari tanah yang masih kental akan budayanya tersebut. Dan berikutnya yang kita ketahui adalah ia membuat rancangan yang sungguh diluar zona aman.

Tokoh pendekar fiksi karya Bastian Tito, Wiro Sableng adalah inspirasinya. “Kegilaan adalah berkah,” katanya. Dalam konteks: sebuah rancangan tidak hanya dinilai dari sisi keindahan desain dan konsepnya, namun harus memiliki value lebih. Dimana si pemakai harus merasa bangga akan betapa unik gayanya yang berbeda – berkah akan “kegilaan”.

Namun belum cukup “gila”, lewat koleksinya kali ini Savira mengkombinasikan unsur Jawa dengan Futuristic. Simbol Gurdo yang biasa kita lihat pada batik, logo 212 Wiro Sableng hingga Naga Geni ia sematkan dengan teknik embroidery dan print dalam variasi busana yang memiliki siluet simple dalam palet warna monokrom dan abu metalik. Pas untuk menyeimbangi campur-aduk dari tiap elemen.

Neoprene, 3D space fabrics, synthetic leather adalah beberapa bahan yang ia pilih untuk mewakili unsur muda dalam rancangannya. Sementara unsur edgy ia berikan pada beberapa busana seperti atasan putih polos dengan detail belakang yang dipotong hexagonal prism lewat teknik laser-cut. After all, koleksi Sav Lavin ini bukan sekedar inovasi namun mempertahankan akar budaya. Jadi bisa dipastikan penjualan Sav Lavin akan meroket ke bulan. And it’s serious.


No comments:

Post a Comment